Bismillaahirrahmaanirrahiim
Hati manusia itu ibarat burung. Apabila terbang tinggi, ia
akan jauh dari bahaya.
Semakin tinggi terbangnya, semakin jauh pula dari bahaya.
Sebaliknya, semakin dekat dengan bumi, semakin besar pula
bahaya yang mengancamnya.
Terbang tingginya burung dianalogikan dengan “terbangnya”
jiwa ke hadirat Allah.
Ketika seorang hamba ikhlas dalam pengabdiannya, ketika itu
pula jiwanya akan melangit, mendekati Dzat Yang
Mahatinggi. Hatinya menjadi bersih dan bebas dari polusi
dosa.
Dengan cara apapun, syaitan sulit melepaskan panah-panah
tipu daya dan kesesatan.
Namun ketika jiwa seorang hamba menukik ke bawah
, menukik ke arah kenikmatan duniawi, sa'at itu pula syaitan
akan mudah membidikkan panah-panahnya.
Ketidakikhlasan yang melahirkan sikap riya, ujub, takabur
, ataupun ketergantungan yang tinggi kepada makhluknya,
terlalu
cinta dunia yang melahirkan keserakahan adalah pertanda
jiwa seorang hamba telah terkena panah-panah syaitan.
No comments:
Post a Comment