Sunday 5 May 2013

Bismillaahirrahmaanirrahiim


Bismillaahirrahmaanirrahiim 


Hati manusia itu ibarat burung. Apabila terbang tinggi, ia 

akan jauh dari bahaya. 

Semakin tinggi terbangnya, semakin jauh pula dari bahaya. 


Sebaliknya, semakin dekat dengan bumi, semakin besar pula 

bahaya yang mengancamnya.

Terbang tingginya burung dianalogikan dengan “terbangnya”


 jiwa ke hadirat Allah.

Ketika seorang hamba ikhlas dalam pengabdiannya, ketika itu


 pula jiwanya akan melangit, mendekati Dzat Yang 

Mahatinggi. Hatinya menjadi bersih dan bebas dari polusi 

dosa.

Dengan cara apapun, syaitan sulit melepaskan panah-panah 


tipu daya dan kesesatan.

Namun ketika jiwa seorang hamba menukik ke bawah


, menukik ke arah kenikmatan duniawi, sa'at itu pula syaitan 

akan mudah membidikkan panah-panahnya.

Ketidakikhlasan yang melahirkan sikap riya, ujub, takabur


, ataupun ketergantungan yang tinggi kepada makhluknya,

 terlalu 

cinta dunia yang melahirkan keserakahan adalah pertanda


 jiwa seorang hamba telah terkena panah-panah syaitan.

No comments:

Post a Comment